Thursday, September 30, 2010

Faizal Tahir - Hanyut

Bila mendengar lagu ini...hati sering menjadi sebak...sebak kerana aku dapat rasakan perasaan insan yang sering diabaikan itu...
Betapa aku dapat merasakan kekesalan yang ingin disampaikan...
Betapa dia sangat memerlukannya....
Bertuah sungguh insan itu..
Adakah insan itu aku?

Monolog celaru

Bahagia bila bertemu dia walaupun terpaksa ku 'curi' masanya...:-) Terapi diri di kala otak kusut dan celaru. Terima kasih tak terhingga kerana sudi menjenguk sebentar tadi.
Kedai kopi yang satu itu sering menjadi tumpuan aku. Bukan tak ada di tempat lain, namun di situ aku berasa semangat seperti berkobar-kobar sedikit untuk membuat kerja.
Sanggup datang dari jauh semata-mata ingin dekat dengannya.
Hanya dipisahkan sebatang jalan raya. Dua bangunan yang bertentangan.
Walaupun tidak bersua muka, sekurang-kurangnya aku berasa dekat dengannya.
Setiap kali dia harus tidur di katil hospital, setiap kali itu aku 'curi' bertandang ke daerahnya.
Serasa ingin dekat selalu di saat genting begini.
Kusut fikiran, hanya Tuhan yang tahu.
Betapa diri ini sangat memerlukan sokongan dan perhatian.
Hampir rebah tika ini...namun ku gagahi jua.
Semoga Allah permudahkan jalan yang ku tempuhi ini. Amin!

Hampir setiap hari mahu melarikan diri dari semua orang.
Mahu bertapa menyiapkan tugasan yang sering tertangguh.
Apa nak jadi diriku ini? Semangat hilang terbang entah ke mana.
Bukankah inspirasi di depan mata? Pembakar semangat kononnya.
Mm, pembakar jiwa mungkin lebih tepat?
Emosi sering menghasut yang bukan-bukan.
Gerun bila memikirkannya.

Teringat ajakan seorang rakan, 'lets aim for jannah!'
Jiwa yang tandus dan kosong ini perlu diisi dengan makanan rohani.
Aku masih mencari sinar yang samar-samar.
Semoga tangannya menggapai tanganku membawa aku ke sana. Bersama-sama. Seiringan.
Semoga Allah membuka hatinya untuk sama-sama mencari sinar itu.


Friday, June 25, 2010

Penny Tai - Ni Yao De Ai


Sui ran jing chang meng jian ni
Although I dream of you frequently

Hai shi hao wu tou xu
I still have no idea how to begin

Wai mian zheng zai xia zhe yu
It's raining outside

Jin tian shi xing qi ji
What day is it today?

But I don't know ni qu na li
But I don't know where you've gone

Sui ran bu ceng huai yi ni
Although I've never doubted you

Hai shi tan te bu ding
I still feel unsure, uneasy

Shei shi ni de na ge wei yi
Who is your one and only?

Yuan liang wo huai yi zi ji
Forgive me for my self-doubt

Wo ming bai
I know

Wo yao de ai
The love I want

Hui ba wo chong huai
Would spoil me

Xiang yi ge xiao hai
Like a child

Zhi dong zai ni huai li huai
I only know to be bad in your arms

Ni yao de ai
The love you want

Bu zhi shi yi lai
Would not just rely

Yao xiang ge da nan hai
Wanna be just like a big boy

Feng chui you ri shai
Feel the wind blow and the heat of the sun

Sheng huo zi you zi zai
Your life unrestrained and carefree


Sunday, June 13, 2010

Ready For Love by India.Arie


I am ready for love
Why are you hiding from me
I'd quickly give my freedom
To be held in your captivity

I am ready for love
All of the joy and the pain
And all the time that it takes
Just to stay in your good grace
Lately I've been thinking
Maybe you're not ready for me
Maybe you think I need to learn maturity
They say watch what you ask for
Cause you might receive
But if you ask me tomorrow
I'll say the same thing

I am ready for love
Would you please lend me your ear?
I promise I won't complain
I just need you to acknowledge I am here

If you give me half a chance
I'll prove this to you
I will be patient, kind, faithful and true
To a man who loves music
A man who loves art
Respects the spirit world
And thinks with his heart

I am ready for love
If you'll take me in your hands
I will learn what you teach
And do the best that I can

I am ready for love
Here with an offering of
My voice
My Eyes
My soul
My mind

Tell me what is enough
To prove I am ready for love

I am ready

Tuesday, June 8, 2010

manusia dan dugaan

Bila manusia di duga...selalunya kita sering merasakan kita tidak mampu bertahan..namun Allah Maha Mengetahui..Penyimpan segalanya yang tersurat dan tersirat....telah dinyatakan bahawa dugaan dariNya itu hanya akan diberikan pada hambaNya yang mampu menanganinya...walau sesukar mana pun dugaan yang dihadapi..insyaAllah, berkat kesabaran dan ketabahan, kita pasti akan mampu mengharunginya walaupun serasa seperti sudah tidak berdaya lagi..

Setelah melalui episod sedih dalam kehidupan..aku bangkit kembali...dengan harapan dan sinar baru...dengan impian dan cita-cita tinggi...menjadikan aku lebih bersemangat mahu mengharungi kehidupan ini kembali...dugaan itu hanya mahu menguji kekuatan jiwa dan iman hambaNya...menguji kesetiaan hambaNya....menduga keredhaan hambaNya...

SubhanaAllah....betapa setiap yang berlaku itu terselit hikmah yang tersembunyi...samada mampu kita tafsirkan atau tidak...mengambil setiap kejadian dengan hati dan fikiran yang terbuka...muhasabah setiap yang berlaku untuk tidak mengulangi kesilapan lama...membetulkan kesalahan yang zahir...memperbaharui diri seadanya...semoga kehidupan dapat diteruskan dengan lebih baik...

Benar hidup memang tak semuanya indah....tidak sentiasa bahagia...namun jika ketenangan jiwa itu bisa kita kekalkan sentiasa...pasti bahagia dan aman kehidupan....walau apapun dugaan yang melanda, kita bisa tenang dan waras dengan akal fikiran yang dikurniakan....wasatiah itu penting....istiqamah juga perlu...perlu diamalkan dan dicari lagi ruang untuk kita perbaiki diri...agar sentiasa dekat denganNya di kala susah dan senang...suka dan duka...menjadi manusia yang selalu jahil membuatkan kita selalu lalai sewaktu senang....hanya beringat pabila susah..aku tidak mahu menjadi manusia jahil dan kufur nikmatNya..semoga Allah sentiasa mengampunkan dosa-dosaku dan insan-insan disekelilingku....semoga kami sentiasa diberi hidayah dan sentiasa dirahmati...

Banyak iktibar dan kejadian yang boleh aku ambil dari episod sedih kehidupanku...kurasakan hati ini semakin tabah..diri semakin kuat dengan setiap dugaan...semakin dewasa....semakin tenang mengharungi segala cabaran mendatang....apa yang penting..tidak terlalu menuruti kata hati dan emosi....perlu di pohon bantuanNya...atau meminta bantuan dari sesiapa saja yang mampu...kita sebenarnya tidak bersendirian...cuma kita sahaja yang memilih untuk mengasing diri....berfikir sendirian seperti tahu segalanya...seperti tiada siapa yang mahu mendengar...Allah itu sentiasa ada untuk kita...sahabat yang baik sentiasa mahu membantu...orang yang disayangi akan setia menjadi tulang belakang kita...di saat-saat sukar sebegini...kadangkala diri mudah mendengar hasutan syaitan...memandu hati dan fikiran membuat keputusan atau tindakan yang tidak wajar....alhamdulillah aku bersyukur kerana tidak termakan pujukan itu....masih lagi waras dengan bantuan insan-insan yang aku percayai...masih lagi kuat...masih lagi tidak berputus asa dengan dugaan yang mendatang...aku tidak mahu menjadi insan yang lemah dan senang mengalah...itu bukan aku....dan aku takkan menjadi seperti itu!





Friday, June 4, 2010

Keliru

Mungkin ini sudah suratannya....
Setiap yang bermula pasti ada akhirnya....
Setiap yang tersurat pasti ada yang tersirat....

Yang patah takkan dapat tumbuh kembali seperti sediakala...
Yang terbakar akan terus hancur menjadi debu....

Mungkin sudah habis lelahku....
Sudah akhir ikhtiarku....

Nekadkah aku?
Aku mencari dalam kesamaran....
Ku lihat sinar di penghujung jalan....
Haruskah aku terus melangkah...
atau harus ku hentikan perjalanan ini di sini saja?


Thursday, June 3, 2010

Kertas - Kekasih Yang Tak Dianggap (Lyric)



aku mentari...
tapi tak menghangatkanmu...
aku pelangi...
tak memberi warna dihidupmu...
aku sang bulan...
tak menerangi malammu..
akulah bintang...
yang hilang ditelan kegelapan...

selalu...
itu yang kau ucapkan padaku...

sebagai kekasih yang tak dianggap...
aku hanya bisa mencoba mengalah...
menahan setiap amarah...

aku sang bulan...
tak menerangi malammu..
akulah bintang...
yang hilang ditelan kegelapan...

sebagai kekasih yang tak dianggap...
aku hanya bisa mencoba mengalah...
menahan setiap amarah...

sebagai kekasih yang tak dianggap...
aku hanya bisa mencoba bersabar...
kuyakin kau kan berubah...



Wednesday, June 2, 2010

Jauh...

Jangan ditanya mengapa diri ini semakin menjauh...
Jangan ditanya mengapa sirna hati ini semakin pudar...
Kerna kau ada jawapnya....
Kerna kau yang membina jurang itu...
Kerna kau tidak pernah cuba untuk memahami diriku....

Jangan singkir aku dari kotak fikiranmu...
Jangan singkir aku dari urusan harianmu...
Jangan lupakan aku di saat senang mu...
Jangan lupakan aku di saat genting mu...

Mata zahir tak dapat melihat...
Mata hati tidak dapat mendengar....
Tunjukkan aku di mana jalannya...
Agar diri tidak merana...

Bingung memikirkan kemahuanku...
Bingung memikirkan rasionalmu...
Bingung memikirkan alasanmu...
Buntu memikirkan perasaanku...

Saat ini...dunia ini terasa sungguh luas...
dan benar-benar menjarakkan kita seperti adanya....

Monday, May 31, 2010

Masih adakah lagi kepercayaan itu?

Menerima kiriman e-mail dari seseorang yang aku hormat sebagai kakak dan punya banyak ilmu membuatkan aku gembira. Gembira dengan kata-kata perangsang dan semangat yang diberikan. Terima kasih Kak A. Aku harap hari raya nanti kita dapat berjumpa. Jadi lebih yakin dan percaya dengan diri sendiri. Menaikkan sedikit semangat aku yang agak goyah sekarang ni.

Aku rasa akhir-akhir ni aku banyak buat tindakan yang mengikut perasaan. Bersalah? Yer, aku seringkali rasa bersalah dengan tindakan aku yang aku rasakan seperti mencurah minyak ke dalam api. Menambah garam pada luka yang terlihat.

Semalam sewaktu ingin tidur, aku rasa aku terlalu dibuai dengan perasaan dan kenangan sedih masa lalu. Namun setiap kali kenangan itu singgah dibenakku, airmata ini akan terus bergenang dan mengalir. Terlalu dalam rasa yang aku simpan sehingga kini. Aku amat yakin dia tidak pernah merasakan begitu besar kesannya terhadap diriku. Aku sendiri tidak tahu mengapa perlu diingat perkara yang sudah berlalu, lebih-lebih lagi benda yang membuatkan diri ini sangat terluka dengan setiap kejadian dan perbuatannya. Tapi aku perlu mencari jawapan kepada pelbagai persoalan di dalam benakku sekarang. Mengapa dan kenapa. Aku hanya inginkan kepastian walaupun aku tahu ini semua telahan aku yang mungkin berat sebelah. Aku rasa aku temui jawapannya. Walaupun kadangkala aku sedikit sangsi dengan fikiranku sendiri. Bimbang terhasut bisikan syaitan yang sering mahu melihat anak adam ini leka, lalai dan membuat perkara yang tidak sepatutnya.

Aku rasa aku ini pemaaf orangnya. Mudah memaafkan tetapi tidak mudah melupakan. Kerana itu, aku rasa bila terlalu banyak benda yang telah melukai jiwa, lebih lagi jika parutnya amat dalam, untuk aku sembuh dan menerima kembali aku perlukan kepercayaan yang bukan sedikit nilainya. Lebih-lebih lagi dari orang yang terlalu aku percayai. Bukti kesungguhan dan keikhlasan itu yang aku cari untuk aku menyembuh luka silam. Benar bibir mengucapkan maaf, namun aku rasa hati tidak sukar melupakan. Aku tidak pasti samada aku ikhlas atau tidak. Benar kata ayah, untuk ikhlas, sabar dan redha itu sesuatu yang amat sukar untuk dikecapi. Aku ini insan yang lemah. Aku tahu aku tidak sepatutnya menghukum. Aku tahu aku tidak layak untuk menilai keikhlasan manusia lain. Namun hati ini selalu memberontak inginkan kesempurnaan.

Aku rasa disebabkan semua itu, aku sendiri telah membina jurang dan benteng pertahanan hatiku agar tidak mudah untuk mempercayai dan memberikan sepenuhnya lagi. Dan seakan-akan aku sengaja menguji segala cubaan yang dilakukan kerana aku tidak puas dengan kesungguhannya. Aku tidak yakin. Ya, mungkin itu yang aku rasakan. Keyakinan itu telah pudar ditelan oleh kesalahannya yang lalu. Untuk ditebus kembali, aku perlukan masa untuk kembalikan kepercayaan ini sepenuhnya. Kepercayaan atas janji yang diucapkan dahulu yang aku rasa telah dikhianati. Tapi aku juga percaya setiap manusia tidak sempurna. Dan aku tidak sepenuhnya menyalahkannya. Cuma mungkin hati ini sudah tidak betah menerima dek kerana terlalu banyak dikecewakan.

Aku sendiri tidak tahu apa yang aku harus lakukan. Buntu dengan tindakan sendiri yang aku rasa mengundang dosa. Bagaimana mahuku ikhlaskan hati ini semula Ya Allah? Aku tidak mahu perasaan sebegini terus-terusan menghantui diriku. Membiarkan diri ini terluka kerana perbuatan sendiri dan membuatkan dia lebih terluka. Aku hanya mahu keredhaanMu dan keredhaannya Ya Allah. Aku terlalu sayangkan dia. Tapi kasih sayang itu harus dibaja agar ia terus subur dan segar. Tidak layu dan longlai. Hanya jasad yang tinggal, jiwanya melayang entah ke mana. Terlalu besar jurang yang aku rasakan kini. Terlalu besar.

Laluan hidup ini penuh berliku. Aku tidak tahu sampai bila aku dapat bertahan dengan perasaan begini. Tidak pasti dan keliru. Buntu dan bersalah. Aku tidak tahu apa yang aku akan dapat jika berterusan begini. Mungkin lebih memburukkan keadaan yang ada, atau mungkin dia akan lebih menghargai dan memahami. Aku pernah terfikir, jika aku tiada disisinya, adakah dia akan lebih bahagia? Adakah aku ini kegembiraannya? Kenyataan itu sebenarnya pahit untuk ditelah. Dan aku tahu, saat ini aku harus segera mohon ampun kepadanya agar diri ini tidak dibelenggu rasa sebegini. Tapi sekadar memohon ampun tanpa penjelasan, tidakkah terlalu mementingkan diri namanya? Dia bukan malaikat. Dia manusia biasa. Dia bukan ahli nujum. Dia tidak dapat membaca mindaku.

Aku tahu aku harus lapangkan hati, membuka fikiran agar aku dapat jadi lebih rasional. Ku harapkan semoga Tuhan bukakan jalan untuk kami untuk menuju kebahagiaan yang diidamkan. Hidup ini tidak selalu indah...

Saturday, May 15, 2010

Rajuk

Wajar atau tidak itu bukan persoalan. Yang menjadi persoalan mengapa perlu merajuk? Pada aku, perlu jika mahu memberitahu atau mengajar si dia tentang kita. Perlu faham disebalik rajukan itu tersirat seribu makna. Tapi janganlah sampai rajuk yang berpanjangan. Perlu sebab yang kukuh mengapa perlu menjeruk rasa sebegitu. Hati pastinya terusik jika rajuk yang pilih.

Sukar untuk memahami isi hati seseorang apatah lagi mengenali siapakah dirinya. Rajuk itu seringkali dikaitkan dengan manja. Namun pada orang yang kurang manjanya, pasti lebih kepada tersinggung.

Aku merajuk kerana aku perlu perhatian dan pengertian. Ada sebab mengapa aku merajuk sekarang. Bukan seperti waktu kecil dulu yang kadangkala merajuk tak tentu pasal. Lagi berusia, lagi banyak yang perlu difikirkan atas satu-satu tindakan. Kita perlu bertanggungjawap atas segala tindakan dan keputusan yang diambil. Sudah dewasa, pasti lebih senang mengenal mana yang benar atau tidak.

Kalau rajukan tidak disambut dengan pujukan, pastinya hati lebih tersinggung. Sia-sia merajuk jika tiada yang mahu pujuk!. Penjelasan amat perlu kerana jika tidak, 'perang dingin' pasti berlarutan. Dalam kehidupan berumahtangga, rajuk-rajuk sayang ini perlu untuk menghangatkan hubungan. Lebih-lebih lagi jika perhatian yang didambakan! Kesibukan harian sudah mengatasi semarak hubungan seperti waktu bercinta dahulu. Penjagaan hati tidak lagi dititikberatkan. Terlalu banyak yang diambil mudah. Terlalu banyak yang ada perlu difikirkan. Hal anak, hal rumahtangga, hal pejabat, hal mertua, hal jiran tetangga dan segala macam hal lagi. Kerana sudah bersama, pastinya walau apa yang datang, perlu ditempuhi jua. Kerana sudah di depan mata, hendak lari ke mana lagi. Perlu dihadapi juga. Tidur sekatil, makan semeja. Namun sebenarnya perlu dijaga hati-hati ini agar rasa yang mengusik jiwa tidak memakan diri.

Apa-apa pun, kemaafan itu adalah jalan mencari makna ikhlas, sabar dan redha dalam kehidupan!


Wednesday, May 12, 2010

Mampukah?

Saat ini terasa seperti mahu berlari dan bersembunyi...
Tetapi lari dari masalah tidak akan menyelesaikan masalah...
Saat usai kuliah...aku rasa seperti banyak yang perlu dikejar...
dan pasti banyak juga yang akan keciciran kerana tangan ini tidak mampu lagi membendung semuanya...
Mampukah aku melepasi dugaan ini Ya Allah?
Terlalu berat dan berliku sekali jalan yang ingin ku lalui...
Namun aku tahu...kejayaan tidak datang bergolek...
Aku harus buktikan yang aku mampu dan tidak lemah..
Aku mampu demi agamaku, keluargaku, bangsaku dan tanahairku!
Walau hati kecil ku sedikit goyah, takkan ku biarkan ia menghalang kejayaan yang ingin ku tempa...
Aku sendiri harus kuat..bangun dan berlari...bukan berlari menjauh...namun berlari mendekati segala yang harus ku hadapi!

Saturday, April 24, 2010

Aku yang tak memahami atau kau yang tidak mengerti

Kecewa dan hampa...itu yang aku rasakan...
Sedih..kerana terasa diri ini tidak penting bagi mu...
Ku hanya inginkan masa mu sedikit cuma... namun tiada yang diperuntukan untukku...dan kau mahu aku menunggumu sedikit hari lagi...sabarlah hati!
dalam seharian kau bersama keluarga mu...tiada sedikit pun jadualmu diperuntukkan untukku...
Seperti apa rasanya sekian lama menunggu untuk bersua...namun hampa yang diterima..
Buatmu...diri ini tidak mengerti....tidak memahami...
Setelah air mata ini mengalir...baru kau bertindak..
untuk apa? untuk membuat aku lebih merasa bersalah kerana 'mencuri' waktu berhargamu bersama keluarga?
Aku tahu niatmu untuk meluangkan sepenuh masa untuk mereka kerana selepas ini tidak akan berjumpa selama 2 minggu...tapi hanya 2 minggu..
untuk diriku yang berbulan-bulan ini? Tidakkah kau rasa begitu?
Mungkinkah kita akan bertemu lagi? Mungkinkah akan ada masa untuk bersama lagi? Tidakkah kau mahu meluangkan masamu untukku seperti tiada lagi esok untuk kita?
Mungkin aku yang tidak memahami...tidak mahu memahami...atau sememangnya tidak mahu lagi memahami..
atau kau yang tidak mengerti hati ini? perasaan aku yang sunyi? isterimu yang ketandusan kasih ini? maafkan aku sayang jika luahan ku mengguris rasa....
aku terlalu kecewa.....

Wednesday, April 21, 2010

Puisi untuk suamiku..

Suamiku...
Terima kasih untuk semalam...
Terima kasih kerana sudi mendengarkan luahan hati ini..
Terima kasih kerana sudi mendengar keluhan resah ini..
Terima kasih kerana sudi berkongsi rasa yang menyelubungi..

Maafkan aku andai terlanjur bicara..
Maafkan aku andai menyinggung rasa..
Aku hanya insan biasa...emosi kadangkala mengusik jiwa..

Saat ini aku begitu terkenangkan mu..
Apa khabarnya engkau di sana lewat malam begini?
Pasti engkau sangat sibuk melayan karenah pesakit-pesakitmu..
Memenuhi tuntutan kerjayamu..
Aku doakan semoga segala urusanmu berjalan lancar..
dan semoga Allah sentiasa melindungimu walau di mana saja engkau berada..

Semoga Allah memberiku kekuatan untuk aku habiskan sisa-sisa pengajianku di sini..
agar aku dapat pulang untuk bersamamu..
menemani mu dan melayani mu seadanya..
dan bersama-sama mu untuk berjuang demi kehidupan kita sekeluarga..
Sabarlah hati...InsyaAllah..hanya sedikit masa lagi..
Aku berjanji tidak akan mensia-siakan pengorbanan kita selama ini.

Tuesday, March 30, 2010

Rahsiaku hanya Tuhan yang tahu

Tinggal 3-4 bulan lagi aku akan meninggalkan tempat ini...dan untuk ke akhir hayatku di sini...aku masih jauh ketinggalan...bukan aku tidak takut, resah, gundah, risau dan sebagainya...tapi aku sendiri kurang mengetahui apa yang berlaku terhadap diri ku ini...
Oh Tuhan....aku perlukan kekuatan dariMU untuk ku tempuhi medan peperangan ini...andai ini kau takdirkan untukku...permudahkanlah Ya Allah...hanya Kau yang Maha mengetahui dan memahami segalanya...
Aku harus siapkan segalanya agar aku boleh pulang ke pangkuan keluarga...namun apa yang ku lalui aku sendiri sukar untuk berkongsi dengan sesiapa...
Mana pergi aku yang sangat kuat dan tabah...yang rajin dan bercita-cita tinggi...yang tepat dan cerewet dalam setiap hal yang aku lakukan...yang ada hanyalah aku yang mensia-siakan banyak waktu....renungan kosong...bertangguh dan sering bertangguh...tidak ambil pusing....tidak mengendahkan masa yang mengalir bagai air...
kadang-kadang otak fikiran terlalu buntu untuk menentukan mana yang benar mana yang salah...
Adakah Allah menduga ku lagi? Harapan ku entah ke mana...harapan orang-orang yang tersayang....
Seringkali bila aku alunkan ayat-ayat suci...hati ini bercelaru...resah....gelisah dalam ketenangan fikiran menyerap setiap bait yang indah....
kadang-kadang aku rasa hidup ini terlalu banyak kepura-puraan yang perlu dilakonkan...
aku masih mampu tersenyum dan tertawa di saat bertarung dengan emosi sendiri....
Aku masih mencari nur-NYA...aku masih mencari hidayah-NYA....semoga aku ditemukan dengan apa yang ku cari...aku tidak mahu tenggelam di dalam kekusutan ini Ya Allah...hanya kau yang maha Mengetahui Ya Rabbi!

Friday, February 19, 2010

Rela

Rela by Tila

Tak ubah berbunga lalang
Rendahnya pandanganmu
Padaku yang amat memerlukan

Kegersangan sekeping hati
Mengharapkan setitis embun
Agar basah rindu ini

Aku yang terbuang
Sejak mula lagi
Puas ku merintih
Puas ku berduka

Ku hanya mampu berserah
Berserta doa harapan
Ubahlah haluan hidup ini

Demi cinta yang menyala
Kurela menggenggam bara api
Demi kasih yang mengharum
Sungguh aku rela

Biarpun pada pandangan
Seperti bunga yang layu terbuang
Namun kau pasti tahu
Semua kerna
Aku masih lagi setia padamu
Biar ku menangis seumpama pengemis

Ku hanya mampu berserah
Berserta doa harapan
Ubahlah haluan hidupku ini

Untuk kesekian kalinya...

Sukarnya untuk redha dan sabar...
sukarnya untuk memujuk hati yang gundah...
kala diri perlukan teman, adakah yang mahu menemani?
kala diri sangat tertekan, adakah yang mahu menghulurkan bantuan?
hati sering merasa kecewa...jiwa sering merana...
aku mahu hidup dalam aman...jiwa yang damai dan bahagia...
tapi kebahagiaan yang diimpikan seringkali jauh dari angan...
ada atau tiada diriku ini mungkin padamu biasa sahaja....
kerana seringkali aku yang perlu mengemis waktumu.......
memang tiada ruangkah diriku dihatimu seperti dahulu?

Saturday, February 13, 2010

I Love You All The Way By Janie Frickie

I miss you so much dear...very much...
I will always love you...loved you all the way..

Thursday, February 4, 2010

Luahan hati seorang isteri

Kadang-kadang hati sepi. Rasa kosong. Tak tau apa sebenarnya yang didambakan. Kasih sayang kah? Perhatian kah? Mencari jawapan sendiri pasti sukar ditemui noktahnya. Aku sedar sebagai manusia, diri ini jauh dari sempurna. Sempurna sebagai seorang hamba kepadaNya, sempurna sebagai seorang Islam, sempurna sebagai seorang isteri...walaupun diri ini sentiasa mahu jadi perfectionist.

Aku tahu aku perlu kutip semula kekuatan diri. Perlu mencari semula nur dan hidayahNya. Perlu menagih segala kasihNya kembali. Perlu mencari kemanisan iman yang semakin pudar ditelan waktu. Aku sebenarnya mengharapkan bimbingan. Lebih-lebih lagi dari sang suami. Namun aku sedar, semua itu juga perlu kucari sendiri tanpa mengharap pada yang lain. Perlu kasih dan cintakan Allah yang satu, selepas itu barulah diberikan sedikit pada yang lain. Kerana kasih Allah tidak pernah menghampakan. Tetapi sebagai manusia yang daif, kita selalu mengasihi manusia berlebih-lebihan sehingga kadang-kadang menyakiti hati sendiri.

4 tahun lamanya kami berumahtangga. 6 tahun lamanya bercinta. 10 tahun berkongsi rasa. Berumah mungkin, tapi tidak bertangga. Goyah sedikit. Kerana keterbatasan waktu bersama. Kerana terpisah beribu batu. Tangga untuk rumah kami masih dibina. Dan aku harap ianya akan teguh seiring usia. Belum dapat kurasakan sebenar2nya alam berumahtangga sementelah diri ini sentiasa beranggapan belum masanya kerana kehidupan kami berbeza. Bila masanya? Pasti jawapannya setelah semua selesai kelak. Dan waktu itu tanggungjawap akan digalas sepenuhnya.

Sebagai isteri, sebaik mungkin aku cuba melaksanakan tanggungjawapku selagi ku punya ruang dan waktu. Perasaan bersalah sering menyelubungi diri kerana terpaksa melepaskan tanggungjawap yang unggul itu. Seboleh-bolehnya aku ingin menjadi isteri mithali. Patuh pada suami, taat dan setia disampingnya. Yang menyejukkan mata dan menenangkan hati dan fikiran. Mudah untuk mendapat pahala dari sang suami. Tak usah pergi jauh, cukup dengan segelas air sejuk atau urutan lembut jika suami pulang dari penat bekerja. Atau sambut suami dengan senyuman manis dan suara yang penuh kelembutan. Walaupun sebagai isteri yang selalu ditinggalkan dek kesibukan pekerjaan suami sebagai doktor, aku tetap senyum menghantar dan menyambutnya pulang setiap hari. Walaupun diri ini terlalu rindu untuk berbicara dan bermesra dengannya. Walaupun kutahu cutiku hanya sekejap cuma. Aku tidak punya byk masa. Namun rajukan hati disimpan rapi. Kecewa diri kudiamkan sepi.

Wanita perlukan belaian kasih sayang. Wanita perlu merasakan dirinya disayangi. Tapi lelaki sering tidak tahu betapa pentingnya semua itu untuk survival hati sang isteri. Biarpun si isteri tahu sang suami sangat mencintai dirinya, tetapi kasih sayang itu sering mahu ditunjukkan dengan perbuatan dan kata-kata. Kucupan, belaian mesra, gurauan, semua itu mampu membuat hati isteri cair sentiasa. Walaupun sekadar satu pelukan ringkas, ia tetap akan menjadi kenangan manis buat sang isteri sepanjang hari. Yang akan membuatnya terus gembira melewati kesibukan harinya.

Menjadi wanita membuatkan aku kagum dengan diri sendiri. Wanita sebenarnya tabah dan punya hati yang kental. Walau apa pun yang datang melanda, jika namanya isteri, pasti akan digagahi juga untuk suami tercinta. Biarpun pahit terpaksa ditelan. Semuanya kerana mahu mencari redha sang suami. Pahala senang, dosa pun senang. Laluan ke syurga juga senang bagi isteri mithali. Yang menjaga agamanya, nama baiknya dan juga kebajikan suaminya. Kuharapkan, aku dapat menjadi isteri itu. Namun kutahu laluan sangat berliku. Semoga Allah dapat membantuku mencari jalan ke syurgaNya.